Sunday 21 August 2011

Retreat



     Pengalaman yang menurut saya mengesankan adalah sewaktu  saya menjalankan retreat di saat saya masih di SD. Retreat merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah kepada seluruh siswa non-muslim di sekolah saya.Retreat juga merupakan kegiatan yang telah ditunggu-tunggu oleh saya maupun angkatan saya. Karena, kaka-kaka kelas kami yang sudah terlebih dahulu melaksanakan retreat, berkata kalau retreat itu adalah sebuah kegiatan yang keren dan asik banget sehingga retreat telah menjadi kegiatan favorit di sekolah kami.
       Kebetulan kami melaksanakan retreat selama 3 hari 2 malam di puncak dan tepatnya berada di The Agape Residence. Sebelum berangkat ke tempat tujuan, pada pagi harinya kami semua berkumpul di sekolah terlebih dahulu baru setelah itu kami berangkat bersama-sama ke The Agape Residence.
       Hari pertama kami sangat mengasyikan. Kami menonton film, beribadah, bernyanyi, dan melakukan banyak games yang seru. Tapi, menurut saya, bagian terasik pada hari pertama adalah saat kami di suruh untuk tidur di kamar yang telah disediakan
Saya dan teman-teman saya langsung memasuki kamar dan bersiap-siap untuk tidur. Tapi sebelum kami tidur, kami memutuskan untuk makan cemilan yang ada. Saat kami sedang asik-asiknya makan, tiba-tiba terdengar ketukan di pintu, dan, yang masuk adalah guru kami. Awalnya kami takut akan dimarahi karena saat itu waktu sudah hampir menunjukan jam 10 malam. Tetapi, guru kami hanya meminta kami untuk foto bersama. Jadi, ya gak dimarahin deh.
Keseruan malam itu bukan sampai di situ saja. Menjelang pukul 11 malam, terdengar suara langkah kaki dan suara anak-anak cekikikan di lantai bawah. Saya dan teman-teman saya mencoba turun dan ternyata hampir semua anak yang mengikuti retreat telah berada di lantai bawah dan sedang bermain-main. Ada yang bermain petak umpet, taplak gunung, petak jongkok, atau hanya sekedar cekikikan. Awalnya saya kaget, akan tetapi saya tanpa ragu langsung memutuskan untuk bermain juga. Sekitar jam 12 malam  seorang guru, guru tergalak menurut saya, datang menghampiri kami dan langsung menyuruh kami tidur sambil marah-marah. Kami semua kembali ke kamar masing-masing dan 5 menit kemudian, kami telah kembali berkumpul untuk bermain lagi! Akhirnya sekitar jam 2 pagi, saya dan teman-teman sekamar saya memutuskan untuk kembali ke kamar tidur karena kami sudah ngantuk dan capai .
Keesokan harinya, sekitar jam 5 pagi, kami berolah-raga pagi. Olahraga nya ada lari-lari dan senam yang dipimpin oleh guru-guru kami. Selesai berolah-raga kami dinasehati, ya sambil dimarahi, karena kemarin bermain-main sampai dini hari. Tapi, saya pikir itu setimpal dengan apa yang sudah kita rasakan saat bermain. Siang hari nya kami beribadah dan bermain games yang seru lagi. Menjelang malam kami makan malam dan kami mengikuti kegiatan yang dinamakan ‘dedication service’ dan setelah itu kami melaksanakan pentas bakat di sebuah tempat yang ada api unggunnya. Saat kami disuruh untuk tidur, kami langsung tidur karena kami sudah capai sekali. Tapi, ada beberapa anak yang masih main seperti malam sebelumnya.
Hari ketiga kami retreat kami melaksanakan lebih banyak games. Salah satunya adalah kita harus mencari bola-bola di kolam renang.Tapi, berhubung ada anak yang jatuh di tanah dan masuk kolam renang, kolamnya kotor dan warnanya coklat. Sesudah bermain games kita bersiap-siap untuk pulang dan tentunya, mandi.
Retreat merupakan pengalaman yang paling mengesankan menurut saya saat saya berada di sekolah dasar. Retreat memang cuma 3 hari 2 malam, tetapi jika diceritakan secara terperinci, tidak cukup hanya 3 hari 2 malam. Ini ceritaku, apa ceritamu?

No comments:

Post a Comment

hey folks. Do you know? There are always reasons when youre friend cry. Youre one of them

Is it right? Is it right to give up? No matter how severe the circumstances may be?